Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah
Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi M.Fikri, Amri Amir, Erni Achmad
M.Fikri 0
Amri Amir 0
Erni Achmad 0
0 Program Magister Ilmu Ekonomi Fak.Ekonomi Universitas Jambi
This study aims to determine and analyze how big the marginal propensity to consume (MPC) and the average propensity to consume (APC) the people of Indonesia before and after the economic crisis and to find out and analyze what factors are affecting the consumption of Indonesian society. The method used in this research is descriptive and quantitative methods. From the research : 1) the marginal propensity to consume (MPC) the people of Indonesia after the economic crisis has decreased and the average propensity to consume (APC) the people of Indonesia after the economic crisis have increased. 2) Before the economic crisis affecting consume of Indonesian society is the national income and deposit rates. After the economic crisis affecting consume of Indonesian society is the national income and inflation. And overall, both before and after the economic crisis affecting consume of Indonesian society is the national income and deposit rates.
Marginal Propensity to Consume; Average Propensity to Consume; Economic Crisis
-
PENDAHULUAN
Krisis ekonomi Tahun 1998
merupakan masa Indonesia mengalami
keterpurukan ekonomi yang paling suram
dalam sejarah perekonomian Indonesia.
Dalam waktu setahun, terjadi perubahan
dramatis. Prestasi ekonomi yang dicapai
dalam dua dekade, tenggelam begitu saja.
Dampak krisis pun mulai dirasakan secara
nyata oleh masyarakat.
Dampak dari krisis tersebut adalah
berkurangnya kesejahteraan rakyat dan
kemunduran pembangunan nasional, yang
juga menyebabkan berubahnya pola
konsumsi masyarakat yang disebabkan oleh
naiknya harga-harga barang maupun
faktor-faktor lainnya. Salah satu alat ukur
untuk menilai perkembangan
perekonomian suatu penduduk adalah pengeluaran
(konsumsi) rumah tangga. Pengeluaran
rumah tangga memberikan pemasukan
kepada pendapatan nasional. Di
kebanyakaan negara pengeluaran konsumsi
rumah tangga sekitar 60-75 persen dari
pendapatan nasional. Alasan yang kedua,
konsumsi rumah tangga mempunyai
dampak dalam menentukan fluktuasi
kegiataan ekonomi dari satu waktu ke
waktu lainnya.
Tingginya konsumsi juga
dipengaruhi oleh pendapatan, semakin besar
pendapatan seseorang maka akan semakin
besar pula pengeluaran konsumsi.
Perbandingan besarnya pengeluaran
konsumsi terhadap tambahan pendapatan
disebut dengan hasrat marjinal
berkonsumsi (Marginal Propensity to Consume,
MPC). yang dalam klasifikasinya
pengeluaran konsumsi rumah tangga terdapat
konsumsi minimum bagi rumah tangga
tersebut, yaitu besarnya pengeluaran
konsumsi yang harus dilakukan, walaupun
tidak ada pendapatan. Pengeluaran
konsumsi rumah tangga ini disebut
pengeluaran konsumsi otonom (outonomous
consumtion).
Krisis pada pertengahan tahun 1997
sampai tahun 1998 menyebabkan
ketidakstabilan perekonomian Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi terhenti bahkan
sempat mengalami pertumbuhan negatif,
nilai tukar bergejolak uang beredar tumbuh
tidak terkendali. Akibat krisis yang terjadi
pada pertengahan tahun 1997 adalah inflasi
yang meningkat tajam pada tahun 1998
yang mencapai angka 77,63%. Dari
kejadian tersebut berdampak pada
melemahnya daya beli masyarakat karena
pendapatan masyarakat tetap sementara
harga-harga barang dan jasa naik. Seperti
terlihat pada tabel 1.3 berikut yang
menunjukkan tingkat inflasi pada tahun
1980-2010.
Selain itu tingkat suku bunga
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hal ini menimbulkan
konsumsi masyarakat mengalami penurunan,
karena masyarakat lebih memilih
menyimpan uangnya di bank dengan kompensasi
bunga dari pada konsumsi. Pada tahun
1998 tingkat suku bunga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu
21,84%. Hal ini ditujukan untuk menjaga
stabilitas perekonomian yang terpuruk pada
waktu itu.
Ulasan singkat diatas dapat menjadi
dasar untuk menganalisis mengenai
konsumsi masyarakat Indonesia sebelum
dan setelah krisis ekonomi yang dikaitkan
dengan pendapatan nasional, inflasi dan
tingkat suku bunga deposito. Dengan
tujuan: (1). Menganalisis Seberapa besar
kecenderungan mengkonsumsi marginal
(MPC) dan rata-rata kecenderungan
mengkonsumsi (APC) masyarakat
Indonesia sebelum dan setelah krisis
ekonomi. dan (2). menganalisis
faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi
konsumsi masyarakat Indonesia.
METODE PENELITIAN
Data yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan data
sekunder dalam bentuk time series dari
tahun 1980 sampai dengan 2010 (time
series) yang berupa data: Data konsumsi
rumah tangga, Data pendapatan nasional;
Data inflasi; dan Data tingkat suku bunga
deposito diperoleh dari Bank Indonesia,
Badan Pusat Statistik Indonesia dan
Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia.
Analisis Data
Dalam menganalisis penelitian ini
menggunakan dua metode yaitu; (1)
Metode anal (...truncated)